Cerita pendek

-Mamah pacarku mana?
-Sudah cari dulu sana, ada bencong spesial tuh








Ayah, Peganglah Tanganku Dan Jangan Lepaskan Di alam liar, anak-anak dapat belajar banyak hal secara langsung tanpa membuat mereka bosan. Bahkan pelajaran-pelajaran tersebut umumnya tak ditemuinya di sekolah, namun sangat penting di dalam kelangsungan hidupnya kelak. Dan, tak hanya anak-anak saja yang bisa memetik pelajaran, orang tua juga banyak belajar hal-hal penting dalam hidupnya, lewat hal-hal kecil yang mungkin sering dilewatkannya dalam keseharian. Seperti cerita, berikut ini...
Suatu hari, seorang ayah mengajak anaknya bermain ke alam liar tak jauh dekat rumahnya. Dengan membawa bekal secukupnya, mereka berencana bermain di sebuah sungai indah yang airnya sangat jernih. Uniknya, di sana banyak batang-batang dan akar-akar pohon yang menjuntai di atas air. Menjadikannya sebuah tempat yang sangat unik dan menarik. Di bawahnya, berlarian ikan-ikan kecil berwarna-warni. "Ini adalah sebuah pelajaran yang tepat sekaligus hiburan untukmu, anakku," ungkap ayahnya. Si kecil, Dewy-pun berlarian ceria di pinggir sungai itu. "Ayah, mari kita menyusuri sungai ini. Di seberang sana banyak bunga-bunga indah. Aku ingin memetiknya untuk ibu," kata Dewy. Sang ayah mengangguk, "sebentar coba ayah lihat dulu apakah benar pohon ini kuat menahan kita berdua.." sang ayahpun kembali, menyetujui saran Dewy dan mengajaknya menyeberang sungai. "De, coba pegang tangan ayah agar kamu tidak jatuh," "Tidak ayah. Kaulah yang seharusnya memegang tanganku," "Lho, apa bedanya?" "Beda ayah. Jika aku yang memegang tanganmu, bila sesuatu terjadi padaku, maka tanganku bisa terlepas. Tetapi, bila kau memegang tanganku, aku percaya kau tak akan melepaskan aku sampai kapanpun, tak peduli apapun yang terjadi padaku.









Suatu ketika.. seorang bayi siap dilahirkan ke dunia,menjelang diturunkan ... Dia bertanya kepada TUHAN : bayi : "para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi.... bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil dan lemah" TUHAN : "aku telah memilih satu malaikat untukmu.. ia akan menjaga dan mengasihimu" bayi : "tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia" TUHAN : "malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia" bayi : "dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?" TUHAN : "malaikatmu akan mengajarkan.. bagaimana cara kamu berdoa" bayi : "saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya"? TUHAN : "malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun" bayi : "tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi" TUHAN : "malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu" saat itu surga begitu tenangnya...sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya bayi : "TUHAN.......... jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti"? TUHAN : "kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu...... I B U ..." kenanglah ibu yang menyayangimu.. Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi... Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu.. Ingatkah engkau.. ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit... Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan.. Kembalilah... mohon maaf... pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu.. Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,ketika ibu telah tiada... Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita..., tak ada lagi senyuman indah... tanda bahagia..Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya.. yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya.. Tak ada lagi.. dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo'akanmu disetiap hembusan nafasnya.. Pulang.. dan kembalilah segera... peluklah ibu yang selalu menyayangimu.. Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya.. IBU adalah malaikat yang dikirim oleh Tuhan kepada kita, jagalah perasaan seorang ibu karena dia yang dipercaya Tuhan untuk menjaga kita...








*Dikelas*
Guru : Bang kamu kemaren kemana... kok tidak msuk...??
Bambang : Saya sakit Pak...
Guru : Jangan alasan...
 Bambang : Beneran pak...saya sakit kemaren...
 Guru : Kenapa kamu tidak kirim surat sakit...??
 Bambang : Aaakhh... saya kesel Pak...
 Guru : Kesel kenapa...??
 Bambang : Abisnya kalo saya kirim surat, gak pernah dibales sama Bapak...!!








~Pisau dan Pohon~
'Pisau dan Pohon' merupakan salah satu kisah inspiratif yang menggambarkan pentingnya mengendalikan amarah yang bergejolak dalam dada kita. All adalah seorang pemuda bertemperamental buruk, seringkali ia membentak istrinya tiada henti. Setiap kali ada perkara yang menurutnya tidak benar meskipun hanya sebuah masalah kecil dia akan langsung menyalahkan sang istri dan memarahinya. Suatu hari ayahnya mendapati keributan yang terjadi dalam rumah tangga anaknya itu. Beliau pun memanggil dan mengajak All ke suatu tempat. Ternyata mereka tiba disebuah pohon besar di pinggir danau. Si ayah menyerahkan sebilah pisau dan menyuruhnya melemparkan pisau tersebut ke batang pohon di hadapan mereka. "Untuk apa...???" tanya All. "Lakukan saja...!!!" perintah ayahnya lagi. Dengan acuh tak acuh All melaksanakan perintah itu. Dilemparkannya pisau ke arah pohon tersebut. Pisau itu hanya membentur batang pohon dan terjatuh ke tanah. "Ayah, jika engkau mengharapkan aku mampu melempar pisau hingga menembus kulit pohon itu, engkau sama saja dengan bermimpi. Seandainyapun aku ahli dalam melempar pisau, tapi tidak bisakah kau lihat betapa tebalnya kulit pohon ini...??? Itu hal yang mustahil aku lakukan." Sama sekali tak terpengaruh dengan ucapan All itu, ayahnya kembali menyuruh dia mengulangi melempar pisau. Berulangkali All mencoba melempar pisau tersebut, pada awalnya ia kembali gagal.. gagal dan gagal.. Tetapi sekali, dua kali ia akhirnya berhasil menancapkan pisau di batang pohon yang besar tersebut meskipun tidak begitu dalam. Namun sang ayah masih belum puas, beliau masih meminta All untuk melanjutkan aksinya. Sementara All yang mulai kehilangan kesabaran akhirnya tidak tahan lagi. "Hey, orang tua. Aku tidak peduli apabila dirimu adalah ayahku. Tapi aku sama sekali tidak mengerti dengan keinginanmu, apa pentingnya pisau dan pohon ini hingga aku harus menghabiskan waktuku di tempat ini...???" "Dasar anak muda jaman sekarang, melakukan hal sekecil ini saja tak becus. Berhentilah menjadi sok jagoan jika melempar pisau saja kau tak mampu." tegur ayahnya dengan suara lantang sembari mencabut pisau yang masih tertancap. All benar-benar tidak bisa lagi mengontrol emosinya. "Berikan pisau itu, akan aku buktikan betapa hebatnya aku. Tak ada hal yang tak bisa aku lakukan...!!!" sentaknya marah dan kemudian dengan penuh amarah di lemparkannya kembali pisau tersebut. Kali ini tidak diragukan lagi pisau itu menghujam batang pohon begitu dalam. "Kau lihat itu...!!!" serunya menatap lelaki tua di hadapannya dengan tatapan menantang. "Aku bisa melakukannya...!!!". Orang tua itu hanya tersenyum, sembari berjalan mendekati pohon itu ia berujar pelan, "Kau benar, anakku, kau bisa melakukannya.", dengan mengeluarkan tenaga yang lumayan besar dicabutnya pisau dari pohon yang ternyata benar-benar tertancap kuat, "Dengan luapan emosi seperti itu apapun bisa kau hancurkan, anakku...", "Kemari dan lihatlah ini..." panggilnya. All yang mulai bisa mengatur emosinya kini hanya terdiam bingung sembari mendekati ayahnya. "Apakah kau dapat melihat lubang yang ditinggalkan oleh pisau ini...???" "Dapatkah kau melihat dalamnya kerusakan yang diakibatkan oleh lemparan pisau dikala engkau sedang marah...???" "Apakah menurutmu pohon ini akan kembali seperti sedia kala...???", "Kurang lebih seperti itulah bekas yang akan kau tinggalkan setiap kali engkau mengambil sebuah tindakan untuk melampiaskan amarahmu. Tidak akan menjadi masalah jika engkau melampiaskannya pada masalah-masalah yang mengakibatkan amarahmu muncul, bila untuk mencari jalan keluar dalam mengatasinya. Namun pernahkah kau berpikir luka seperti apa yang akan kau berikan apabila kau melampiaskan setiap amarahmu kepada seseorang...??? Seseorang yang mempunyai hati dan perasaan." "'Maaf' mungkin bisa menyembuhkannya, tapi takkan pernah bisa menghapus bekas luka yang telah ditimbulkannya...!!!" ‎









~TERNYATA FACEBOOK BISA MENYELAMATKAN SESEORANG~
Begini Ceritanya Ada seorang cewek yang depresi karena diputusin pacarnya.. Lalu dia frustasi dan mencoba untuk bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api yang mau lewat Dia Berjalan Menuju Rel kereta.. Dan berdiri Tepat di Atas Kereta.. Lalu Dari Arah Barat terlihat Ada KERETA ARGOBROMO menuju ke Cewek itu.. Semakin mendekat... Dan semakin mendekat.... Ketika jarak KA sudah 100 meter lagi.. Tiba2 si Cewek Teriak... . . . ." Yaa Tuhan... Aku belum Update status kalo Q mau bunuh Diri" .Lalu Cewek itu Menjauh Dari Rel dan Dan Pergi Ke Warnet.. lalu di warnet ketemu cowok ganteng .. Kenalan dan beberapa hari kemudian jadian Deh.. begitulah ceritanya.










~ 5 Kualitas Pensil ~
Melihat Neneknya sedang asyik menulis Adi bertanya, "Nenek sedang menulis apa?" Mendengar pertanyaan cucunya, sang Nenek berhenti menulis lalu berkata, "Adi cucuku, sebenarnya nenek sedang menulis tentang Adi. Namun ada yang lebih penting dari isi tulisan Nenek ini, yaitu pensil yang sedang Nenek pakai. Nenek berharap Adi dapat menjadi seperti pensil ini ketika besar nanti." "Apa maksud Nenek bahwa Adi harus dapat menjadi seperti sebuah pensil? Lagipula sepertinya pensil itu biasa saja, sama seperti pensil lainnya," jawab Adi dengan bingung. Nenek tersenyum bijak dan menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana Adi melihat pensil ini. Tahukah kau, Adi, bahwa sebenarnya pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup." "Apakah Nenek bisa menjelaskan lebih detil lagi padaku?" pinta Adi "Tentu saja Adi," jawab Nenek dengan penuh kasih "Kualitas pertama, pensil dapat mengingatkanmu bahwa kau bisa melakukan hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya". "Kualitas kedua, dalam proses menulis, kita kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil yang kita pakai. Rautan itu pasti akan membuat pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil itu akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga denganmu, dalam hidup ini kau harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik". "Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar". "Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu". "Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga Adi, kau harus sadar kalau apapun yang kau perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan". "Nah, bagaimana Adi? Apakah kau mengerti apa yang Nenek sampaikan?" "Mengerti Nek, Adi bangga punya Nenek hebat dan bijak sepertimu." Begitu banyak hal dalam kehidupan kita yang ternyata mengandung filosofi kehidupan dan menyimpan nilai-nilai yang berguna bagi kita. Semoga memberikan manfaat.








Pada saat di siang hari Sueb di tilang seorang polisi dan terjadilah percakapan begini:
Polisi : "Selamat siang pak... Bisa tunjukan SIM dan STNK nya..?!!"
Sueb : "Aduh... Lupa bawa pak..!!"
Polisi : "Kalu begitu bapak ikut ke pos... !!" *bikin surat tilang*
Sueb *pucat takut* : "Aduh kasiani saya pak.. Tolong tunggu aku mau telepon kakak ku di kantor Dit Lantas POLDA yaa pak.." Dengar Sueb bilang begitu, polisi kaget...
Polisi : "Ah, betul itu sodaramu di Dit Lantas Polda ?"
Sueb : "Iyaaa... nih nomor teleponnya Pak, di telepon langsung kalau tidak percaya ..."
Polisi : "Ya sudah... Untung bapak ada sodara di Dit Lantas Polda, saya bebaskan.."
Sueb pergi dan polisi jadi penasaran.. Trus menelepon nomor yang sueb kasih tadi...
Polisi : "Selamat siang, benar nomor ini di Polda ?"
Suara telpon : "Benar, pak ..!"
Polisi : "Kalu boleh tau, ini di bagian apa ?"
Suara telpon : "Ini di KANTIN pak... Bapak mau pesan apa.. ?"
Polisi: "$£$%$*£(")"!@%










Shina lagi di marahi Ciplok ibunya karena dapet SMS dari seseorang tentang ada orang yang ngajak dia ML Ciplok: "shina, ini hp kamu khan?
Shina: "betul bu, ada memang nya?
Ciplok: "coba kamu baca sms di hp mu" *dgn muka kesal* shina pun membaca isi sms d hp nya:
"sayang, nanti kita ML lg ya d bathtube kaya kemaren siang"
 shina: "ini sms dari siapa bu, ayah?"
 Ciplok: "ibu gak sangka, kamu bisa berbuat seperti itu, kamu sudah bikin ibu malu shina" *menangis kecewa*
 Shina: "tapi shina betul2 tidak tau siapa pengirim nya *bingung*
Ndut: "sudah lah shina, kamu jangan bohong sama ayah, itu khan hp kamu"
 Shina: "ini memang hp shina yah, tapi apa ayah lupa, bukan kah 2hari yg lalu ayah pinjem hp ini, sebab hp ayah rusak, dan 2 hari shina gak bawa hp, lagian kartu yg di hp ini khan masih pake nomer ayah khan? Ciplok: "APAAAAAAAAA....!!!!????" *lempar muka ndut pake pedang*









Ada 3 ibu-ibu hamil lagi ngbrol. Kalo anaknya sudah pada lahir mau dikasih nama siapa...?
Ibu 1 : kalo anak saya mau dikasih nama 'DEVI', dari ayahnya Dede dan ibunya Vina.
Ibu 2 : kalo saya mau kasih nama 'DAMAR', dari ayahnya Dani dan ibunya Marni.
Nah, ibu yg ke 3 nih malah diem aja sambil ngelamun, terus ditanya, ''kamu kok malah ngelamun?"
Ibu 3 : saya lagi bingung, ayahnya namanya Abas dan nama saya Kokom, masa nama anak saya 'BASKOM'









 Bambang:Akhir-akhir ini aku sering marah-marah tanpa sebab sama orang lain? Kenapa ya?? Pak Budi : Wah masa, coba ceritain Bambang: DASAR GOBLOK LO, BARUSAN GUE UDAH CERITA!! Pak Budi: O_o

Tidak ada komentar:

Posting Komentar